Tuesday, February 23, 2010

Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps

Pria dan Wanita memang berbeda. Bukannya lebih baik atau lebih buruk (hanya berbeda). Semua orang tau itu, tapi hanya sedikit orang, terutama pria yang mau mengakuinya.

Di sepanjang abad ke-20, para psikolog dan sosiolog percaya bahwa kebanyakan kebiasaan dan kesukaan kita itu di dapat dari keadaan masyarakat dan lingkungan. Sebaliknya, para ilmuwan mendebat bahwa hormon, keadaan biologi dan kimiawi lebih berpengaruh terhadap perkembangan kebiasaan tersebut. Sejak tahun 1990, ada bukti luar biasa yang mendukung pandangan ilmiah yang menyatakan bahwa kita dilahirkan dengan membawa perangkat lunak otak yang sudah terpasang di tempatnya. Penelitian di Harvard menemukan bahwa sikap orang dewasa yang jelas berbeda terhadap bayi perempuan dan bayi pria hanya memperjelas perbedaan yang memang sudah ada. Kita berbeda karena otak kita bekerja secara berbeda juga.

Wanita sebagai radar pendeteksi. Seorang wanita dengan jelas dapat mengetahui, saat wanita lainnya marah atau terkena luka hatinya. Sementara pria, harus melihat fakta fisik seperti air mata, luapan kemarahan atau ditampar wajahnya sebelum tau apa yang sesungguhnya terjadi. Seorang ahli neuropsikologi, yaitu Prof.Ruben Gur dari Univ. Pennsylvania, menggunakan scan otak untuk memperlihatkan bahwa otak pria jika dalam keadaan beristirahat, 70% dari kegiatan elektriknya berhenti, sementara scan otak wanita tetap memperlihatkan kegiatan 90% dalam keadaan yang sama. Hal ini memastikan bahwa wanita terus-menerus menerima informasi dari sekitarnya.

Ketajaman Mata. Wanita memiliki 2 kromosom X yang memberi mereka berbagai jenis sel kerucut pada retina yang lebih banyak daripada pria, yang membuat wanita dapat menjelaskan warna dengan lebih rinci. Mata seorang wanita memperlihatkan lebih banyak bagian putih daripada mata seorang pria karena komunikasi jarak dekat merupakan bagian penting dari ikatan wanita, lagipula lebih banyak bagian putih memungkinkan lebih banyak juga tanda-tanda yang dapat dikirimkan dan diterima dari arah pergerakan mata. Wanita memiliki penglihatan lebih lebar (lebih dari 180derajat), sedangkan pria memiliki penglihatan seperti terowongan.

Wanita lebih ahli dalam menggabungkan dan mengolah informasi lisan, visual, dan tanda-tanda lainnya, sehingga pria umumnya sulit untuk berbohong pada seorang wanita secara tatap muka. Otak wanita memiliki kemampuan untuk memisahkan dan menggolongkan suara dan mengenali masing-masing suara tersebut, hal itu menjelaskan mengapa wanita bisa mendengarkan 2 pembicaraan sekaligus. Wanita memiliki kepekaan yang luar biasa dalam membedakan keras-lembutnya suara dan lengkingan, tetapi pria dapat menunjukkan darimana suara itu berasal.

Oksitosin adalah hormon yang merangsang keinginan untuk disentuh dan mengaktifkan syaraf penerima sentuhan kita. karena itu tidak aneh kalau wanita yang memiliki syaraf penerimaan 10x lebih banyak daripada pria, sangat senang menimang-nimang kekasihnya, anak-anak dan temen-temen mereka. Seorang wanita 4 atau 6 kali lebih sering menyentuh wanita dibandingkan seorang pria meyentuh sesama pria.

Ketika seorang pria sedang memusatkan perhatiannya pada tugas jasmani, ia tampaknya akan tidak memperdulikan kemungkinan terluka. Sedangkan ketika sedang tidak memusatkan perhatiannya pada tugasnya, ambang rasa sakit pria jauh lebih rendah dari wanita.

Indera pengecap dan penciuman wanita lebih baik dari pria. dan kemampuan indera penciuman itu menjadi lebih peka pada masa ovulasi dalam siklus bulanannya, hidung wanita dapat mengenalin aroma pheromone dan semacam aroma musk yang ada hubungannya dengan pria, padahal aroma tersebut sangat sulit dikenali.

Rata-rata seorang pria memiliki 4 juta sel otak lebih banyak dibanding otak wanita, tetapi pengujian menunjukkan umumnya kecerdasan wanita lebih tinggi 3 % dari kecerdasan pria. (Bette Pakkenberg: 1997). Otak wanita memiliki lebih banyak zat abu-abu dari pria (Prof. Ruben Gur :1999). Zat abu-abu adalah tempat otak melakukan pekerjaan kompulsional dan yang memungkinkan wanita memiliki komunikasi lebih baik dari pria. Penelitian menunjukkan bahwa otak kiri anak perempuan lebih cepat berkembang dari anak laki-laki; yg artinya anak perempuan akan mampu berbicara dan belajar bahasa lebih cepat dan lebih baik. Sedangkan, otak kanan anak laki-laki berkembang berkembang lebih cepat dari perempuan; mereka memiliki ketrampilan ruang, logika, dan ketrampilam penglihatan lebih baik. Otak seorang pria tersusun untuk mengerjakan satu pekerjaan dalam suatu waktu karena kekurangan serat penghubung (corpus callosum) antara belahan otak kiri dan otak kanan, sementara itu otaknya juga lebih banyak terbagi-bagi. Sedangkan wanita memiliki corpus callosum lebih tebal sehingga dapat mengerjakan berbagai tugas sekaligus, dan banyak yang sulit membedakan mana kiri dan kanan.

Jika wanita banyak bicara, pria merasa diomeli. Sedangkan ketika pria tidak berkata apa-apa, wanita merasa dirinya tidak dicintai. Tujuan seorang wanita berbicara adalah bicara. Tetapi menurut pria, ketika wanita itu menceritakan masalahnya tanpa henti maka itu adalah sebuah permohonan untuk mendapatkan pemecahan masalahnya, padahal dia tidak ingin disela dengan solusi untuk masalahnya. Wanita bicara dgn perasaan, sedangkan pria bicara apa adanya. Dan apa yang harus dilakukan pria? Pria harus mengerti bahwa wanita bicara tidak langsung-jadi seharusnya mereka tak perlu kesal karenanya, dan mampu menyimak wanita dan membaca bahasa tubuhnya. Peraturan pertama berbicara dengan pria: buat sesederhana mungkin! Bicarakan dengannya satu hal saja dalam sekali pembicaraanya untuk dicernanya.

Pria dapat mengindeks masalahnya dalam kepalanya dan menahannya disana. Sedangkan wanita mengaduk-aduk masalahnya.

Sebuah penelitian pada presentasi wanita dan hormon estrogen menemukan bahwa hormon testoterone tingkat rendah telah menekan kemampuan ruang pada wanita sementara hormon estrogen tingkat tinggi meningkatkan kemampuan artikulasi dalam berbicara dan ketrampilan motoris halus (Elizabeth Hanson).

Pada umumnya wanita memiliki kemampuan ruang terbatas, jadi jangan paksa wanita membaca peta 2 dimensi. Sedangkan pria menyukai mengemudi dengan kecepatan tinggi karena kemampuan ruang mereka baik sehingga mereka bukan pengemudi yang ceroboh, sebaiknya wanita tenanga aja, jangan mengkritik, biarkan mereka mengemudi dengan tenang.

Kesadaran pria berkenaan dengan sebuah pendapatan hasil, pencapaian tujuan, status dan kekuasaan, mengalahkan saingan serta efisien mengarah ke dasar masalah. Sedangkan kesadaran wanita terpusat pada komunikasi, kerja sama, harmoni, cinta, berbagi dan hubungan satu sama dengan yang lainnya.

Bagi para pria, titik emosi pada umumnya terletak pada otak sebelah kanan, ini berarti pekerjaan dapat bekerja secara terpisah dari fungsi-fungsi otak lainnya. Sedangkan bagi wanita, perasaan mengendalikan area yang tersebar lebih luas pada kedua belahan otak maka karena itu dapat mengendalikan bersamaan dengan fungsi otak lainnya. Dan ketika wanita sedang emosional, lagi-lagi pria akan menawarkan solusi, atau menjadi bingung dan marah dan mengatakan pada isterinya untuk berhenti merajuk, karena pria merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah isterinya. Padahal wanita hanya ingin disimak bukan diberi solusi.

Fenomena jatuh cinta merupakan reaksi kimia dari PEA (phenylethylamine) yg dihubungkan dengan ampethamine dan ditemukan juga di cokelat yg dapat menggembirakan orang yang sedang jatuh cinta.

Estrogen adalah hormon wanita yang memberikan perasaan gembira dan efek menenangkan. Sedangkan prosgesteron pada wanita adalah hormon yang memberikan perasaan orang tua dan mendidik serta berguna untuk mendorong seorang wanita untuk menjalankan perannya untuk membesarkan anak. Progesteron dihasilkan ketika wanita melihat bayi atau melihat boneka gemuk-gemuk bermata lebar tembem seperti bayi. Sedangkan testosteron pada pria merupakan hormon keberhasilan, pencapaian, dan persaingan.

-Source Seminar Zafran Saphire-

1 comment: