Friday, January 30, 2009

DIALOG IMAM ABU HANIFAH

Imam Abu Hanifah pernah bercerita : "Ada seorang ilmuwan besar dari kalangan bangsa Romawi, tapi ia orang kafir. Ulama-ulama Islam membiarkan saja, kecuali seorang, yaitu Hammad guru Abu Hanifah, oleh karena itu dia segan bila bertemu dengannya. Pada hari kedua, manusia berkumpul di masjid, orang kafir itu naik mimbar dan mau mengadakan tukar pikiran dengan siapa saja, dia hendak menyerang ulama-ulama Islam.

Di antara shof-shof masjid bangun seorang laki-laki muda, dialah Abu Hanifah, dan ketika sudah berada dekat depan mimbar, dia berkata :"Inilah saya, hendak tukar pikiran dengan tuan". Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap merendahkan diri karena mudanya. Namun dia pun angkat bicara :"Katakan pendapat tuan!". Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah, lalu bertanya :"Masuk akalkah bila dikatakan bahwa ada pertama yang tidak apa-apanya sebelumnya?". "Benar, tahukah tuan tentang hitungan?", tanya Abu Hanifah. "Ya". "Apa itu sebelum angka satu?". "Ia adalah pertama, dan yang paling pertama. Tak ada angka lain sebelum angka satu", jawab sang kafir itu. "Demikian pula Allah Swt". "Di mana Dia sekarang? Sesuatu yang ada mesti ada tempatnya", tanya si kafir tersebut. "Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?". "Ya". "Adakah di dalam susu itu keju?". "Ya". "Di mana, di sebelah mana tempatnya keju itu sekarang?", tanya Abu Hanifah. "Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi dan bercampur dengan susu!", jawab ilmuwan kafir itu. "Begitu pulalah Allah, tidak bertempat dan tidak ditempatkan", jelas Abu Hanifah. "Ke arah manakah Allah sekarang menghadap? Sebab segala sesuatu pasti punya arah?", tanya orang kafir itu. "Jika tuan menyalakan lampu, ke arah manakah sinar lampu itu menghadap?", tanya Abu Hanifah. "Sinarnya menghadap ke semua arah". "Begitu pulalah Allah Pencipta langit dan bumi". "Ya! Apa yang sedang Allah kerjakan sekarang?". "Tuan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan", pinta Abu Hanifah. Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas. "Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?". Ilmuwan kafir mengangguk. "Pekerjaan-Nya sekarang, ialah bahwa apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir seperti tuan, Dia akan menurunkannya seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang mu`min di lantai, dengan segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan Allah setiap waktu". Para hadirin puas dan begitu pula orang kafir itu.

SHAHABAT IDEAL,, KAYA’ APA SIIIH???


Mencari teman itu bisa dibilang mudah, tapi untuk mencari teman yang bisa membimbing dan mendukung kita ke arah yang benar,mungkin itu cukup sulit.
Temen saya banyak bahkan sangat banyak…tapi shahabat saya Cuma beberapa (shahabat ideal).
Why? Mengapa? Loch koq bisa siih?
Bisa dunk! Karena seorang shahabat bukan hanya berperan sebagai teman sepermainan, teman curhat, atau teman yang enak diajak ngobrol ajah.
Tapi, kedudukan seorang teman harus lebih baik dari itu, minimal seorang shahabat ideal itu harus punya empat macam karakteristik, antara lain:

1. Shahabat yang bisa mengkritik
Mengkritik disini bukan untuk menjatuhkan kita loch. Tapi justru shahabat kita sayang ama kita dan ga’ mau membiarkan kita itu jatuh dan terjerumus apalagi terperosok ke dalam jurang kesesatan. Masak iya sih shahabat kita tega melihat kita jatuh??
Tauuu ga’? shahabat yang baik itu adalah orang yang bisa mengkritik kita di waktu kita berbuat kesalahan.

2. Always beside me
Yang kedua adalah selalu menemani kita di saat susah ataupun senang. Yapz! Itulah shahabat kita. Hadir untuk mendengar curahatan kita, memberi saran. Tidak hanya hadir ketika kita senang ajah tapi di kala kita ada musibah, dia juga mendukung kita.

3. Bisa memotivasi kita untuk beribadah
Nabi pernah bersabda: “khoirunnas (manusia terbaik)adalah orang yang ketika kita melihatnya saja, kita termotivasi untuk beribadah.”
Jika kita punya teman seperti sabda Nabi tersebut maka kita akan terjaga dari berbuat maksiat serta terinspirasi untuk berbuat kebaikan.

4. Siap Dikritik!
Itu yang namanya shahabat baik, dia ga’ hanya berani mengkritik saja, tapi dia juga mampu menerima kritikan dari kita.
Seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al Asr: ” … dan yang saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.”

Nah,, udah tau kan kriteria shahabat-shahabat ideal itu seperti apa.
Sebuah persahabatan akan lebih indah apabila dijalin dan didasari karena Allah, insyAllah persahabatan yang tidak akan putus sampai akhirat. Aamiin.



Nabi SAW bersabda “jika kita berteman dengan penjual minyak wangi maka kita juga akan terkena bau harumnya dan jika kita berteman dengan pandai besi maka kita juga akan terkena panasnya.”

Carilah teman ideal yang betul-betul ideal menurut pandangan Allah.
Wallahu a’lam bish showab

Shahabatku,, aku rindu menjalin ukhuwah bersamamu…



Hampir dua setengah tahun kita berpisah. Gimana kabarmu ya ukhti?? Apakah kau disana baik-baik saja, apakah kau di bumi Allah sebelah sana sehat? Aku sangat merindukan ‘prendz poreper’(kita berdelapan).

Masih ingatkah kamu, saat-saat indah, saat-saat sedih, kecewa yang kita lalui ber-8 di SMA? Kangen rasanya. Kangen pagi-pagi ikut kajian rutin pagi di Mushola. Iya, Mushola… Mushola kecil dengan cat berwarna hijau di sudut paling belakang SMA. Tempat anak-anak ROHIS buat syuro, buat ikut kajian, buat ngumpul, buat silaturahmi, dll.. yach.. pokokna basecamp nya anak-anak ROHIS.

Kangen saat kita pergi bareng,,, pergi tidak hanya sekedar maen dan hura-hura, tapi kita pergi untuk menunaikan kewajiban kita menyalurkan ilmu yang kita miliki untuk adik-adik kita di SMP-SMP sekitar kita. Di situ banyak sekali pengalaman dan ibrah yang bisa kita dapatkan.

Kangen saat kita jadi panitia buat events ROHIS. Tentu banyak suka duka yang kita rasakan saat jadi panitia. Tapi setelah sekian lama, kembali aku mengingatnya.. lucu juga ya..^^

Kangen saat kita belajar bareng buat menghadapi ujian sekolah.
Teringat juga saat kita memperjuangkan diri kita di depan guru olahraga bahwa sebagai seorang akhwat yang Alhamdulillah telah berjilbab untuk tidak ikut renang, karena tahulah masak kita disuruh ikut renang dengan kondisi campur baur, apalagi guru OR laki-laki. Ihh.. ogah lah!

Kangen… kangen… kangen buangedh semuanya, mungkin kalau dituliskan dalam kata-kata ga akan cukup. Smoga kerinduan ku kepada kalian karena Allah. Kecintaanku ke kalian juga karena Allah. Betapa indahnya jika semua itu dilandasi atas dasar Mahabbah kita kepada Sang Pemberi Cinta.
Tapi,, sekarang aku hanya bisa mengenang kenangan-kenangan itu dalam memoriku. Kenangan yang tidak bisa dikembalikan lagi, yang tidak pernah bisa diputar kembali waktunya.

Namun aku ga boleh sedih dan larut dalam kenangan, karena jalan di depan masih panjang dan berliku, yang harus dilewati dengan perjuangan dan tentunya dengan teman baru yang memiliki tujuan yang sama dengan kita. Sungguh terasa, sangat susah mencari teman baru seperti kalian (prendzporeper) saat aku jauh merantau di tempat orang. Tapi aku ga boleh lemah, karena Allah tidak menyukai orang yang lemah. Dan terakhir, SMANGAT!!!!!!!! Dimanapun kita berada, karena do’a kalian , aku masih mampu dan kuat untuk bertahan dan berjuang. Jazakumullahu khairan katsiran my beloved friends. Luph u coz Allah. ^_^

Tuesday, January 13, 2009

Izinkanlah aku Mencintai-MU semampuku


Rabbii…
masih jelas diingatanku, ketika pertama dulu aku belajar mencintai-Mu
lembar demi lembar kitab kupelajari
untai demi untai kata para ustadz kuresapi
tentang cinta para Nabi
tentang kasih para shahabat
tentang kerinduan para syuhada

kemudian..
mulai ku tanam di jiwa dalam-dalam
mulai kujalani perintah-Mu dan ku jauhi larangan-Mu pelan-pelan

tapi Rabbi..
berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan, dan kemudian tahun berlalu..
aku berusaha mencintai-Mu dengan cinta yang utama, tapi…
aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untuk-Mu
aku makin merasakan gelisahku membadai
dalam cita yang mengawang
sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi
hingga aku terhempas dalam jurang dan kegelapan

Wahai Ilahi..
kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan, dan kemudian tahun berlalu..
aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali
menatap, memohon, dan menghiba pada-Mu:

Allahu Rahiim..
izinkanlah aku mencintai-Mu
sebisaku dalam segala kelemahanku
perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku
agar cinta ini mengalun dalam jiwa
agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku

MAKE UP MUSLIMAH



Jadikanlah “Godhul Bashar” (menundukkan pandangan) sebagai hiasan mata anda niscaya akan semakin bening dan jernih. Oleskan “Lipstik kejujuran” pada bibir anda niscaya anda akan semakin manis. Gunakan “pemerah pipi” anda dengan kosmetika yang terbuat dari rasa malu yang dibuat pada salon iman. Pakailah “sabun istighfar” yang menghilangkan semua dosa dan kesalahan yang anda lakukan. Rawatlah rambut anda dengan “jilbab islami” yang akan menghilangkan “ketombe laki-laki yang membahayakan”. Hiasilah tangan anda dengan “gelang tawadlu” dan jari-jari anda dengan cincin ukhuwah. Sebaik-baik kalung adalah “kalung kesucian”

Thursday, January 1, 2009

KEPADA PUTRIKU*

Syekh Ali At-Thonthowi

بسم الله الرحمن الرحيم

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Wahai putriku……..aku seorang bapak yang sedang berjalan memasuki usia lima puluh tahun. Usia muda telah aku lewati, aku tinggalkan kenangan,impian,lamunan dengan segala ujian-ujian dunia.

Dengarlah ucapan dari kata-kataku. Ucapan-ucapan Haq, yang aku sampaikan secara jelas dan gamblang. Semua apa yang akan aku sampaikan adalah dari hidupku sendiri. Karenanya, mungkin engkau belum pernah atau tidak pernah atau malah tidak akan pernah mendengarnya dari orang lain.

Wahai putriku……….banyak aku menulis, sering aku menyeru, mengajak kepada ummat untuk menegakan akhlak, menjunjung budi pekerti yang mulia, memberantas segala macam kerusakan jiwa dan mengendalikan nafsu syahwat untuk melawan dan memberantas kebejatan moral.

Semua itu terus aku sampaikan , terus aku tulis dan khutbahkan……….sampai-sampai pena yang aku pakai menjadi tumpul dan lidahku menjadi linu. Namun, tetap tiada hasil yang aku peroleh. Kemungkaran tetap berjalan dengan tenangnya tanpa mampu kita memberantasnya.

Di setiap pelosok negeri perbuatan mungkar kita jumpai, terus makin banyak dalam berbagai bentuknya, wanita semakin berani dan tanpa malu membuka auratnya. Tubuhnya ditonjol-tonjolkan, pergaulan bebas muda-mudi bertambah mencolok. Semua itu berjalan melanda Negara demi Negara, tanpa satu pun Negara Islam mampu mengelak.

Negara Suriah yang terkenal dengan keserasian akhlak, yang sangat ketat menjaga kehormatan diri dengan menutup auratnya, sekarang…………….masya Allah! Para wanitanya berpakaian terbuka, mempertontonkan lengan dan paha, punggung dan dada. Kita gagal, dan saya kira kita tidak akan berhasil. Tahukah engkau apa penyebabnya?

Sebabnya ialah, karena sampai hari ini kita belum menemukan pintu ke arah perbaikan dan kita tidak tahu jalannya.

Wahai Putriku, pintu perbaikan ada di hadapanmu. Kunci pintu itu ada di tanganmu. Jika engkau meyakininya dan engkau berusaha memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah dan menjadi baik.

Engkau benar putriku,bahwa kaum prialah yang pertama melangkah menempuh jalan dosa, bukan wanita, tetapi ingat, bahwa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah maju. Engkau membuka pintu kepadanya untuk masuk.

Engkau berkata kepada pencuri : “ Silahkan masuk”………..dan setelah engkau kecurian barulah sadar. Baru engkau teriak…………tolong…………….tolong……………aku kecurian”.

Kalau engkau tahu bahwa laki-laki itu serigala dan engkau domba, pasti engkau akan lari, seperti larinya domba dalam ancaman cengkaraman serigala.

Kalau engkau sadar, bahwa semua laki-laki itu adalah pencuri, pasti engkau akan bersikap hati-hati dan selalu menjaga diri seperti waspadanya seorang kikir menghadapi pencuri.

Kalau dikehendakinya serigala dari domba adalah dagingnya, maka yang diinginkan laki-laki adalah lebih dari itu. Laki-laki menginginkan lebih dari sekedar daging domba……………dan bagimu lebih buruk dari kematian domba itu.

Laki-laki menghendaki yang paling berharga darimu……………yaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang direnggut kehormatannya lebih menyedihkan dari seekor domba yang dimakan serigala.

Wahai putriku………….. Demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh pemuda saat melihat gadis ialah telanjang dihadapannya tanpa busana.

Saya bersumpah lagi : “ Demi Allah, jangan percaya kepada omongan sebagian laki-laki,bahwa mereka memandangmu karena akhlak dan adabnya. Berbicara denganmu seperti sahabat dan apabila mencintanya hanyalah sebagai teman akrab”. Bohong………….bohong demi Allah ia bohong.

Apabila engkau mendengar sendiri pembicaraan antara mereka, engkau akan takut dan ngeri.

Tidak akan ada seorang pria melontarkan senyumannya kepadamu, berbicara dengan lembut dan merayu, memberikan bantuan dan pelayanan kepadamu, kecuali akan ada maksud-maksud tertentu. Setidak-tidaknya isyarat bagi dirinya bahwa itu adalah langkah awal.

Apa sesudah itu wahai putriku?

Renungkanlah!

Kalian berdua, bersama-sama berkencan, menikmati kelezatan yang hanya sebentar kau rasakan…………sesudah itu, dia lupa dan pergi meninggalkan kamu. Dan engkau?..........sungguh akan merasakan pahitnya dari pertemuan yang sebentar itu untuk selama-lamanya.

Dia pergi dengan diam-diam meninggalkanmu, mencari mangsa baru untuk dirayu dan diterkam lagi kegadisannya. Sambil dia mencari dan menikmati mangsa baru, engkau pelan-pelan merasakan sesuatu yang berat mengganjal perutmu.

Engkau sedih dan muram. Engkau bingung dan gelisah.

Laki-laki yang membesarkan perutmu itu tidak dituntut atau dihukum oleh masyarakat dzalim,bahkan………..diberi ampun dan divonis bebas, dengan alasan : “ Dia yang dulu sesat, sekarang sudah bertobat”

Tapi engkau………….?

Engkau akan terus kecewa dan terus dihina sepanjang umurmu. Masyarakat tidak akan mengampuni dosamu.

Seandainya, ketika dia mulai merayumu, engkau tolak dengan sikap yang tegas…………Engkau alihkan pandanganmu dari pandangannya…………

Seandainya sikapmu itu tidak menghentikan upayanya dan malah bersikap lebih brutal dengan ucap kata-kata yang jorok dan menggunakan tangannya, cepat-cepat engkau lepas sepatu dari kakimu dan pukullah kepalanya………

Kalau engkau lakukan itu, pasti semua orang yang ada di sekitar tempat itu akan serentak menolongmu.

Sesudah itu……….dia akan ngeri mengganggu wanita-wanita terhormat di jalan.

Wahai putriku………..

Laki-laki yang baik dan sholeh, akan datang kepadamu, dengan segala kerendahan hati, memohonkan maaf, menawarkan kepadamu hubungan yang halal dan terhormat. Ia datang untuk meminang dan menikahimu.

Seorang gadis betapapun tinggi kedudukannya, betapapun banyak hartanya, betapa hebat ketenaran dan pengaruhnya, dia pasti mempunyai cita-cita: “ Mencapai kebahagiaan yang tinggi yaitu bersuami, menjadi isteri yang sholehah, terhormat dan ibu rumah tangga yang baik”

Cita-cita seperti itu pasti diharapkan oleh semua wanita, apakah dia ratu, keluarga raja, bintang film Hollywood sekalipun atau wanita biasa.

Saya kenal dengan dua orang sastrawati terkenal di Mesir dan Suriah. Benar-benar berpredikat tokoh dua orang itu. Ilmunya dikagumi, kekayaannya melimpah, tinggi kedudukannya dan kehormatannya.

Keduanya kehilangan suami, lalu………….tiba-tiba keseimbangan akalnya……..dan menjadi gila. Tanpa aku sebutkan namanya, semua orang Mesir dan Syuriah sudah mengenalnya.

Perkawinan adalah cita-cita yang paling tinggi bagi wanita. Jabatan wanita yang tinggi, apakah dia anggota parlemen atau menteri atau bahkan presiden, tetap masih di bawah tingkat pernikahan.

Laki-laki, pada dasarnya akan mencari wanita terhormat dan bukan wanita jalang atau bejat. Seandainya seorang laki-laki bertunangan dengan wanita baik-baik, tetapi sang wanita tiba-tiba berubah akhlaknya , dia nyeleweng dan masuk kepada perangkap nista, cepat-cepat si laki-laki itu pamit meninggalkannya. Dia akan tegap melangkah ke luar.

Laki-laki yang baik , pasti tidak akan rela melihat anak-anaknya keluar dari perut ibu yang cela dan apalagi membesarkan dan memeliharanya.

Seorang pria jalang yang bejat dan menjijikan, bila tidak dapat mangsa gadis yang mau mengorbankan kehormatan dirinya dibawah lutut kakinya dan menjadi alat permainannya……….dan bila ia juga tidak mendapatkan wanita-wanita pelacur atau gadis yang lengah yang mau dikawani dengan agama setan iblis serta syariat binatang, dia pasti akan datang mencari jodoh seorang isteri yang mau dinikahi dengan landasan sunnah agama Islam.

Putriku, sepi dan lesunya pasar pernikahan dan perkawinan, penyebabnya adalah karena kesalahanmu sendiri. Jatuhnya pasaran dan nilai perkawinan dan makin ramainya bursa pelacuran adalah juga karena perbuatanmu!

Lalu kenapa kalian yang baik-baik tidak mencegahnya ?

Kenapa para wanita mulia dan terhormat tidak memerangi musibah dan wabah itu?

Kalian para wanita tentu akan lebih bisa dan mampu berbuat daripada kaum pria.

Kalian lebih mengerti dan paham berbicara dengan bahasa wanita, menguraikan dan memberi penerangan.

Kalian sebagai wanita yang baik dan terhormat, mulia, memiliki harga diri dan memegang teguh agama, pada akhirnya akan menjadi mangsa dan korbannya.

Hampir disetiap rumah di Negeri Syam terdapat gadis-gadis usia pantas kawin belum ada calon, dan gadis usia yang sudah kelewat umur belum juga bersuami.

Para pemudanya merasa puas dengan hanya pacar-pacaran dan bergaul bebas daripada beristeri. Mungkin keadaan seperti ini terdapat juga di Negara-negara Islam lain.

Wahai putriku………………..

Dirikanlah wadah dalam bentuk lembaga persatuan dari kalian sendiri yang anggotanya terdiri dari para cendekiawati, guru dan mahasiswi. Wadah yang berusaha untuk mengembalikan wanita-wanita sesat kepada jalan yang benar.

Ancam dan takut-takuti mereka dengan firman-firman Allah. Kalau tidak mau mendengar dan tak ada rasa takut lagi, beri gambaran akan bahaya penyakit yang akan dideritanya.

Kalau juga mereka tidak peduli, beri penjelasan dari contoh-contoh kenyataan yang ada, katakan pada mereka : “ Kalian remaja cantik, banyak pemuda yang tertarik dan mengharap anda. Kecantikan anda seperti sekarang apakah akan bertahan terus? Bagaimana nasib anda nanti setelah tua? Ketika muka anda keriput dan punggun g anda melengkung? Siapa nanti yang akan mengurusi anda? Siapa ketia itu memperhatikan nasib anda? Tahukah anda siapa yang akan menghormati dan memuliakan orang tua jompo? Hanya anak dan cucu-cucunya ! Di tengah-tengah mereka, orang tua sepertinya menjadi ratu diantara rakyat, bermahkota, duduk disinggasana. Bagaimana nasib anda nanti jika terus begini? Bagaimana derita anda dikemudian hari? Anda lebih tahu dari kami.

Coba anda renungkan! : “ Apakah pantas disamakan, lezatnya berhubungan yang sebentar rasanya itu dengan penderitaan-penderitaan anda?

Apakah pantas, harga kegadisan anda dibayar begitu murah dan penderitaan anda setelah itu ditebus dengan harga begitu mahal?

Saya rasa, anda cukup bisa mengarahkan dan memberi petunjuk pada kawan-kawan anda yang tersesat jalan dan perlu dikasihani. Saya tidak usah berlama-lama memberi bimbingan kata kepada anda. Saya yakin anda sendiri tentu sudah punya banyak bahan untuk melakukan penyelamatan.

Kalau segala upaya penyelamatan kepada mereka tidak membawa hasil, ya sudah, anda perlu ganti sasaran. Lakukan penyelamatan kepada mereka yang belum terkena. Cegah mereka dari serangan penyakit menular itu. Pada umumnya, penyakit seperti itu mudah menyerang wanita-wanita lengah dan gadis-gadis yang menginjak dewasa. Bimbinglah mereka agar tidak tersesat jalan.

Apa yang anda lakukan adalah secara bertahap. Saya tidak mengharap anda mengajak para wanita Islam melakukan lompatan besar. Sekali nasihat terus melompat menjadi muslimah sejati, segalanya dengan wajar, perlahan dan mencapai sasaran.

Biasanya, mustahil dengan memberi sekali pengertian kemudian merubah haluan. Kembalikan ia kepada kebaikan selangkah demi selangkah, sebagaimana ia sebelumnya sedikit demi sedikit menuju kejahatan.

Kalian sedikit demi sedikit memendekan pakaian, di kaki dan di tangan. Kalian juga tipiskan kerudung. Dengan bersabar, berjalan pelan-pelan selama berabad abad.

Sebaliknya kaum laki-laki tak melihat dan merasakan perubahan itu.

Majalah dan Koran perusak ahlak terus beredar semakin luas. Para penganjur kebejatan moral berjingkrak gembira karena sukses besar memenangkan pertandingan. Kini, kita sampai pada garis yang sudah tidak lagi diridhoi Islam.

Kalau anda baca sejarah, tak akan anda temukan keadaan seperti ini. Bahkan kaum majusi pun tak mengenal kebebasan yang demikian itu.

Binatang, yang tentunya tidak punya akal, tak sehebat manusia kini. Dua ayam jantan akan bersabung mempertaruhkan nyawa berebut ayam betina demi menjaga kehormatannya. Tetapi manusia, dengan dalih kebebasan mengorbankan harga dirinya. Dijual obral tubuh dan kehormatannya.

Kita ambil contoh yang dekat saja, tak usah jauh-jauh ke Negeri Barat. Kita datang ke pantai dan lihat, betapa wanita-wanita muslimah mempertontonkan tubuhnya. Hampir seluruh tubuhnya tampak. Kecuali dua bagian tertutup. Dan malah lebih nekat membuka bagian atasnya. Tontonan seperti itu ada dimana-mana. Di Negara Muslim atau di Negara yang mayoritasnya muslim.

Di tempat pesta, club malam, para keluarga “ modern” datang, berdansa berganti pasangan, saling tukar isteri untuk bergoyang dan berpelukan, berhimpitan dada, perut dan menggenggam. Tidak ada rasa malu dan memberi harga pada dirinya.

Di sekolah atau universitas, terdapat juga pergaulan bebas. Sang putri membuka sebagian auratnya tanpa pencegahan orang tuanya.

Contoh-contoh seperti yang saya sebutkan baru sebagian. Banyak peristiwa yang bukan main macam ragamnya yang tentu anda juga melihatnya.

Semua itu tak mungkin dirubah hanya sekejap. Perlu cara khusus dan proses waktu untuk menghilangkannya.

Jalan yang pantas ditempuh yaitu kembali kepada hak dan kebenaran dengan melalui jalan yang menghantar kepada kebaikan. Jalan tersebut memang lama dan lambat. Tetapi itu satu-satunya jalan yang harus di tempuh.

Awal usaha kita yaitu memberantas percampuran bebas dan aurat terbuka. Bagi wanita yang bercampur bebas tetapi masih memakai kerudung dan tutup aurat, penggarapannya lebih mudah. Mereka berkerudung diusahakan agar kerudung dan pakaian muslimah yang dipakainya tidak diniati untuk meningkatkan kecantikan dan menggoda laki-laki.

Yang dapat dikategorikan sebagai percampuran bebas yaitu: Seorang wanita menerima tamu laki-laki di rumahnya. Berjabatan tangan dengan lelaki yang bukan muhrimnya di tempat umum. Bersama-sama pergi atau pulang sekolah (kuliah, ngobrol secara bebas, berkumpul dengan dalih belajar bersama). Semua itu tergolong dalam percampuran bebas. Dan ini merupakan sumber malapetaka kehancuran akhlak.

Cara bercampur seperti tiu dianggapnya biasa. Dia lupa bahwa Allah menciptakannya sebagai wanita dan yang lainnya pria. Masing-masing punya kecenderungan dan daya tarik.

Tidak ada satu mahluk di muka bumi ini yang dapat merubah ciptaan Allah atau membuat sama keduanya ataupun menghilangkan kecenderungan (hasrat) dari masing-masingnya.

Wanita-wanita menganjurkan emansipasi dan pergaulan bebas, menuntut persamaan atas dasar kemajuan dan tuntutan zaman adalah pembohong besar. Mereka sebenarnya hanya mencari kepuasan nafsu saja. Mereka beranggapan, bahwa kaum pria punya kenikmatan lebih dari wanita. Karenanya mereka ingin berusaha merasakan kenikmatan itu. Secara terus terang mereka tak berani menyatakan. Mereka sembunyikan hasrat itu dan yang ditonjolkan issu “tuntutan zaman”, seni dan budaya “ ,“jiwa keolahragaan”. Mereka gembar-gemborkan seperti suara bedug kosong.

Hak yang mereka tuntut adalah batil. Mereka menempatkan Amerika dan Eropa sebagai kiblat dan pemimpin kemajuan. Apapun yang datang dari sana baik dan benar. Eropa mengirim dansa, diterima! Mengirim mode pakaian telanjang, ditiru! Percampuran bebas di kampus, mempertontonkan paha dan dada di kolam renang dan tepi pantai dinilai wajar. Sebaliknya, yang datang dari timur dinilai jelek dan batil, walaupun itu pancaran suara masjid, bimbingan dan tuntunan agama, kehormatan dan harga diri, kebersihan dan kemuliaan jiwa, hati dan jasmani serta penutup aurat sebagai pelindung dan harga pribadi muslimah.

Kita sebagai orang timur menerima mentah-mentah apa yang datang dari barat. Tapi justru sebagian orang barat menolak “produksi”nya sendiri.

Masyarakat Eropa dan Amerika, sebagiannya menolak percampuran bebas. Mereka menjaga betul pergaulan anak-anaknya.

Di Paris, banyak orang tua melarang anak putrinya pergi bersama pemuda untuk misalnya ke Bioskop. Ada juga yang muak jika nonton film porno.

Di Amerika, banyak orang tua yang memilih sekolah khusus putri dan anak-anaknya. Mereka takut menyekolahkan di tempat yang bercampur dengan pria. Mereka juga sebagian mengawal jika putri-putrinya pergi berenang.

APAKAH PERCAMPURAN BEBAS BISA BENDUNG GEJOLAK NAFSU SYAHWAT?

Mereka menjawab : “Bisa!”. Percampuran bebas bisa mengurangi atau memadamkan api nafsu membara, bisa mendidik berbuat sopan dan budi pekerti, bisa mengurangi gejolak dorongan nafsu.

Jawaban itu aku kembalikan kepada mereka yang telah mempraktekannya. Kita tanyakan pada anak-anak sekolah.

Rusia, Negara yang tidak kenal agama, tidak pernah dengar nasehat-nasehat ulama, pastur atau pendeta, kini berubah haluan setelah melihat efek negative dari percampuran bebas.

Amerika, Negara yang dijadikan kiblat kemajuan, dibuat pusing oleh banyaknya siswi-siswi hamil yang jumlahnya terus meningkat.

Lalu, mana buktinya jika percampuran bebas akan seperti jawaban di atas? Dan siapa yang senang melihat kesulitan seperti Amerika itu terjadi di Negri kita?

Apa yang aku tulis ini bukan ditujukan kepada pemuda. Para pemuda pasti menolak dan menganggap enteng pendapatku ini. Sebab aku mengharamkan apa yang menurut mereka enak dan lezat.

Aku hanya berbicara kepada engkau wahai putri-putriku yang suci, mulia dan terhormat. Sebab engkau-lah yang bakal menerima akibat, engkau yang bakal menjadi korban dari teman-teman iblis.

Jangan engkau mudah menerima omongan orang-orang yang berdalih “ Persamaan dan Kebebasan”, “ Kemajuan dan Modernisasi”, “ Kebudayaan dan Kesenian”, “ Alam pelajar dan Mahasiswa”.

Orang-orang seperti itu kebanyakan tidak punya isteri atau anak. Mereka hanya akan mencicipi kelezatanmu, sebentar lalu pergi.

Aku adalah ayah dari beberapa putriku. Aku menulis ini untuk membela kepentinganmu, berari aku juga membela kepentingan putriku sendiri. Aku menghendaki yang baik darimu, sebagaimana aku menghendaki yang baik pula dari anakku.

Mereka para pemuda kawan iblis, tidak akan berpikir sedikitpun akan nasibmu yang hilang kehormatan dan harga diri. Mereka tidak akan menyesal akan perbuatannya yang telah membawa engkau kepada kehinaan dan nama baikmu yang telah cacat. Apabila itu terjadi pada dirimu, maka buktikan, tidak seorangpun datang membantumu.

Mereka akan datang, jika engkau masih bisa dinikmati. Tapi kalau menjadi sakit atau pudar kecantikanmu mereka akan pergi seperti perginya kerumunan anjing yang kehabisan bangkai daging.

Wahai putriku,

Itulah nasehatku yang hak dan benar

Mudah-mudahan engkau mau mendengar

Jangan engkau dengar omongan yang lain.

Yang mengajak kepada lalai.

Hanya di tanganmu wahai putriku

Bukan ditangan kami kaum pria.

Hanya di tanganmu saja kunci pintu kebaikan

Kalau engkau mau memperbaiki dirimu,

Maka seluruh umat akan menjadi baik.

*Ditulis ulang dari buku karya Ali At Thonthowi berjudul “ Kepada Putra-Putriku” Gema Insani Press.

InsyaAllah yang berniat menyebarkannya akan mendapat kebaikan yang terus mengalir dari sisi

Allah SWT selama banyak orang yang mengambil manfaat darinya. Amin ya Rabbal ‘alamin

حسبنا الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير

PINTU HATI TERTUTUP? KNAPA YA?

Singkali kita mendengar suatu kebenaran, tapi knapa ya berat banged mau ngejalaninnya? Padahal jelas-jelas kita paham aturannya. Atau mengkin kita telah menyampaikan kebenaran itu pada orang lain. Gimana mereka bias berubah sementara kita masih saja konstan sama seperti dulu kala alias masih melanggarnya. Apa sich penyebabnya? Simak ya

  1. Temen bergaul

Tauuu kan, kalo temen adalah orang yang paling berpengaruh pada kita? Masalahnya, kita tau ga’ temen kita itu temen yang sejati apa ga’. Umpanya kita pernah dapet kajian tentang sesuatu, eh, tapi temen ga’ ngedukung atau ga’ ikut kajian itu jadi ga’ tau. Apalagi kalau temen se-gank. Kemana-mana selalu sama-sama,pokoknya sehatilah dalam sgla hal. Wah, ampun dech kalau temen kita susah gini. Makanya carilah temen yang bias ngajak kita kea rah kebaikan, biar cocok sama hadits Rasulullah SAW bahwa keimanan seseorang bias dinilai dari temen-temen deketnya

2. Media cetak

Biasanya kawula muda suka membaca Koran, tabloid atau majalah yang selalu ada berita yang actual dan menarik dengan gaya bahasa yang aduhai, bahkan ada yang rela mengoleksinya bertumpuk-tumpuk sampai puas melalap berita didalamnya. Padahal media cetak yang banayk digandrungi adalah yang menyuguhkan budaya-budaya yang notabene menyimpang dari ajaran Islam. Ini adalah salah satu penghambat saat kita ingin lebih baik dangan akhlak manis. Solanya, kita sering teringat dan ingin membacanya lagi. Nah, gimana dong? Solusinya, coba deh baca tabloid atau majalah yang ada bau-bau Islamnya yang biasa untuk muslim. Dijamin isinya juga ga’ kalah menarik kok

3. Film, sinetron, dan music

Ini merupakan kendala yang berat juga, karene kita telah terbiasa dengan kesenangan dan kebahagiaan semu yang disodorkan. Bahkan ada yang kecenderungan sampai berjam-jam nonton TV atau dengerin radio cuma untuk mencari kesenangan. Sedangkan menyaksikan kemunkaran dan keburukan itu bertentangan sama perintah Allah. Jadi, tinggalkanlah meski sulit, biar Allah mau ngasi hidayah. Gimana mau memberi hidayah kalau kita malah mencoba menutupnya

4. Hawa nafsu dan syaithon

Kedua hal itu juga merupakan rintangan yang besar dan batu sandungan pada orang yang mau berubah menjadi lebih baik. Banyak yang merasa kesulitan mengalahkan ‘si nafsu ini’. Ironisnya, kita lengah bahwa nafsu tidak ingin dan tidak cinta kebaikan. Jadi,, tahanlah dengan menundukkannya pada kebenaran dan tidak merealisasikan semua yang diinginkan. Missal, mau nyontek, walau pengawas ga’ ngliat kita tapi Yang Maha Mengawasi tetap akan melihat kita, jadi jangan pernah melakukan hal-hal buruk karena Allah tidak tidur

5. Keluarga dan lingkungan

Mungkin ini adalah kendala terpenting yang menghalangi hidayah Allah. Banyak yang ingin mengubah keadaan dirinya, membebaskan diri dari kenyataan yang ada di sekelilingnya, tapi rintangan dari keluarga dan lingkungan selalu menghadang. Cara mengatasinya adalah dengan benar-benar berusaha taat, InsyAllah kita mampu menghadapi semua rintangan dan jangan lupa bersabarlah menghadapinya. Seperti dalam Q.S. Luqman:17 “dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah.)

6. Kekayaan

Harta dan sarana yang ada ialah penghalang yang terselubung. Coba deh liat gimana bahayanya harta, betapa harta banyak menyesatkan manusia, menghancurkan terdahulu dan menghalangi orang berakal dari jalan kebenaran. That’s not imposible to handle this problem, kalau kita tau Allah selalu de dekat kita yang mengharuskan kita jujur pada-Nya dan mengikhlaskan niat kita hanya untuk-Nya

7. Dosa dan pengaruh maksiat

Kemaksiatan itu bisa membutakan hati lho, yang menyebabkan manusia tidak bisa sampai pada jalannya yang benar. Missal, ada seseorang yang menasehati temannya, ia merasa heran karena meski kebenaran sudah dijelasin, tapi tidak mau mendengar, menerima, dan melakukannya. Sebabnya tak lain adalah karena dosa-dosa orang yang dinasehati tadi. Makanya buruan taubat deh biar Allah tidak membutakan hati ini dan kita tidak bangga atau meremehkan dosa lagi, betapapun kecilnya dosa itu. Ada pernyataan yang patut jadi tauladan dari Bilal bin Sa’ad “jangan kamu lihat kecilnya dosa, tapi lihat kepada siapa kamu berdosa.” Biar kita ga’ seenaknya saja berbuat

8. Kebodohan dan ga’ punya ilmu

Hal ini merupakan salah satu sebab juga mengapa hati bias tertutup, karena ilmu adalah cahaya, kebodohan adalah kegelapan dan kekacauan. Kalau kita semakin menjauh dari ilmu, semakin jauh pula kita dari petunjuk dan cahaya. Apalagi kebodohan mudah jadi mangsa dan menjerumuskan kita ke jalan sesat karena kita ga’ tau apa-apa. Jadi, cepet ajah nyari ilmu yang banyak biar kita tau hokum-hukum Allah dan kita bias terjaga dari kesalahan dan kegelapan

9. Seneng tidur

Eh.. ada kajian, harus sholat, ada buku yang harus dibaca, ada PR, belum baca Qur’an.. aduh gimana nih ketiduran! Sering kita ga’ sadar kalu itu bias mengacaukan rencana dan kegiatan yang udah tertata rapi. Tapi gimana lagi, mata ga’ mau diajak kompromi?! Jurus ampunya adalah tekad yang kuat dan kebiasaan mengalahkan kebiasaan tidur serta usaha-usaha kecil sehingga kita ga’ mudah cepet tidur disaat-saat penting. Mudah-mudahan Allah mendengar niat baik kita dan membantu kita mendapatkan kebaikan yang banyak.

10. Pacaran dan lawan jenis

Ini mah hal yang biasa. Kita sering takut mengikuti kebenaran karena takut kehilangan orang yang kita sayangi. Tak diaragukan lagi, kebebasanlah yang diinginkan anak muda model begini, jadi sangat sulit buat kita untuk bias mentaati ajaran agama yang benar. Sadar dech!! Pacar ga’ bermanfaat sama sekali dihadapan Allah dan justru membawa orang yang berpacaran ke lubang dosa. Saudaraku, korbankanlah duniamu untuk mendapatkan keuntungan di akhirat. Maukah kita mengorbankan keridhaan Allah hanya untuk mendapatkan kekasih yang tidak ada manfaat juga tidak bisa menghilangkan bahaya? Marilah kita sama-sama mencari keridhaan dari Dzat Yang Maha Segalanya.

Percaya deh bahwa Allah akan selalu menerima taubat kita yang sungguh-sungguh. Paksalah diri kita untuk bermuhasabah (instropeksi diri), benarkah kita telah menutup pintu hidayah dengan sengaja? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Kalau ingin segera jadi lebih baik dna takkan menyesal di kemudian hari, ubahlah diri kita.

Semoga Allah SWT masih berkenen menunjukkan hidayah-Nya pada kita.

Aamiin…

Wallahu a’lam bishowab

”aku” (sebuah renungan)

Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya susunan tulang yang dibalut seonggok daging, kemudian ditiupka ruh ke dalamnya oleh Dzat Yang Maha Pencipta. Ya,, ruh. Ruh itu yang membuatku ada, membuatku menangis dan tertawa, tidur dan terjaga. Aku tak tau wujudnya seperti apa, bahkan ketika pergi meninggalkan jasadpun aku tak tau kemana dia sesungguhnya. Akhirat begitu kata mereka. Tapi, seperti apa akhirat? Dimana? Bagaimana bisa? Semuanya memang tak bias dirasionalkan.

Aku… aku ada di dunia ini ada yang menciptakan dan yang menciptakan tentulah lebih hebat dari apapun.

Hidupku adalah milik-Nya dan di dalam kekuasaan-Nya. Senang rasanya ketika bisa bernyanyi dengan suara yang merdu. Padahal siapa pemberi suara itu, bagaimana kalau Dia mengambilnya karena tak kugunakan untuk memuji-Nya. Bangga rasanya melihat wajah ayu di cermin. Siapa yang membuatnya begitu? Bagaimana kalau tiba-tiba Dia merubahnya. Aku takkan kuasa. Gembira rasanya saat melihat keluarga dan temen-temen kumpul bareng. Tapi, gimana kalau tiba-tiba penglihatan itu diambil karena aku tidak menggunakan untuk melihat hal-hal yang halal? Bahagia dikala mendengar berita menggembirakan tentang aku dan keluargaku. Tapi, bagaimana jika tiba-tiba pendengaranku juga diambil karena aku mendengarkan kata-kata kotor dan gossip? Bagaimana.. bagaimana..? Bagaimana kalau semua itu diambil-Nya?

Sebersit kurasa iri saat temenku bisa menkhatamkan 1 juz sehari sedang aku sibuk membaca novel. Iri saat dia tersenyum tulus menghadapi cobaan dan ujian, sedang aku menangis tergugu karena hal yang sepele. Iri ketika kudapati dia khusyuk dalam sujud di tahajudnya sedang aku tidur terlelap di buai mimpi. Iri pada semua yang dia kembalikan pada-Nya sedangkan aku selalu mempertimbangkan untung ruginya. Dunia memang terlalu indah menawarkan pesona dan aku dijeratnya.

Aku mencoba mencari hakikat hidup sebenarnya, karena semua yang kurasakan hanyalah sementara. Aku bukan tak tau siapa Allah, aku bukan tak tau siapa Rasulullah, aku pun hafal rukun iman dan rukun islam. Tapi memaknainya lebih dalam belum pernah aku lakukan.

Kucoba urai makna hidup yang kujalani. Selama ini aku telah begitu sombong dan angkuh dengan menganggap bahwa hidupku adalah milikku. Ampuni hamba ya Rabb, hamba kehilangan hati nurani dan suara hati.

Namun berkat hidayah-Mu, hamba kembali lagi kepada Engkau. Segala puji bagi Engkau Ya Allah, Tuhan semesta alam.

Ya Allah, Yang membolak-balikkan hati,, tetapkanlah qolbu ini selalu pada-Mu.

Aamiin..