Tuesday, February 9, 2010

Buta, Bisu, dan Tuli -part 1-

Alkisah, ada seorang ikhwan yang sudah cukup dewasa, cukup matang, dan siap lahir bathin untuk menikah. Tetapi, ada satu hal yang masih mengganjal pikiran dan hatinya setiap kali ibunya menanyakan “kapan anakku, kamu menikah? Ibu sudah tidak sabar ingin menggendong cucu.” Maklumlah Sidiq adalah anak pertama dari dua bersaudara, sedangkan Namira, adik perempuannya masih menempuh SMA di tingkat akhir.

“Iya bunda, pada waktu dan jodoh yang tepat, ananda akan segera menikah.” Jawab Sidiq dengan lembutnya.

Dalam hati sidiq berkata, ini juga sedang diikhtiarkan, ananda juga ingin segera menyempurnakan separuh agama ini. Tak lupa ia juga selalu memohon petunjuk Sang Pemberi Cinta, agar belahan jiwanya segera dipertemukan dengannya.

Suatu hari, ia beranikan diri untuk menemui Murobi nya. “Ustadz, ana ingin menyempurnakan separuh agama ini, insyAllah ana sudah siap. Dan bunda ana sudah memberikan lampu hijau dan mempercayakan semua pilihanya kepada ana.”

“Baiklah, akan ustadz usahakan. Besok tolong bawa biodata lengkapmu. InsyAllah kita ketemu di tempat ini dengan jam yang sama dengan hari ini kita bertemu”

“iya ustadz” kata Sidiq

“Assalamu’alaykum wr wb.”

“Wa’alaykumsalam wr wb.”

Keesokan harinya, sidiq bertemu dengan ustadz.

“Ini ustadz, berkas-berkas yang diperlukan sudah ane siapkan.”

Seketika ustadz tersebut langsung membaca berkas-berkas yang tak lain adalah biodata mutarobbi nya itu.

“Akhi fillah, ustadz sudah membaca berkas ini, dan sebenarnya ustadz sudah mempunyai calon seorang akhwat yang hendak ustadz ta’arufkan kepada engkau putraku. InsyAllah kita akan ke rumah nya ahad ini, kita bertemu di masjid As Safir jam 10 pagi ya.”

“Alhamdulillah, iya ustadz.. InsyAllah. Syukran ya ustadz.”

Belum apa-apa hatiku sudah dag dig dug,, hehe.. Ya Rabb, tunjukanlah hamba jalan benar yang Engkau ridhoi dan mudahkanlah jalannya. Aamiin (do’a ku dalam hati).

Hari yang kutunggu untuk ta’aruf dengan akhwat yang hendak dikenalkan ustadz akhirnya datang juga. Setelah ketemu ustadz pada waktu dan tempat yang dijanjikan, kami segera meluncur ke rumah akhwat tersebut.

....continue...


No comments:

Post a Comment