Sunday, February 14, 2010

Kenapa kamu pake jilbab??-part 2-


Zahra menatap lembut sahabatnya itu yang diam mendengarkan penjelasannya.

“Iya, kalo misalnya orang yang pake jilbab aja masih bisa diimajinasikan oleh laki-laki, kenapa kamu pake jilbab? Ga ada bedanya donk?!?”

“Ada donk saii, tentu ada bedanya orang yang berjilbab dengan tidak. Pertama kita kan sebagai wanita baligh diperintahkan Allah untuk berjilbab. Bayangin Allah yang memerintahkan langsung kepada kita sebagai wanita untuk menutup aurat. Aku bacakan artinya ya :’Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu…. .’ itu ada di surat Al ahzab ayat 59, ntar kalo udah di rumah kamu buka coba. Apakah aku ini mengada-ada atau itu emang bener-bener ada perintah langsung dari Allah.”

Wanita yang berjilbab itu lebih mulia, lebih berharga, “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.”

“ Bagus ya kata-katanya, aku kayakanya pernah denger itu kata-kata dari siapa ya? Oia, kata guru agama kita di SMP itu ya?” sela Sinta

“hehe.. iya itu kata guru SMP kita dulu yang dikutip dari sabda Rasulullah SAW” jawab Zahra

Wanita itu ibarat sebuah barang di etalase toko, yang suka diliat ama orang-orang, dipilh-pilih oleh calaon pembeli. Tapi para pembeli itu akan memilih barang yang masih terbungkus dan tersegel rapi belum rusak sedikit pun kan? Seperti itulah wanita berjilbab, wanita muslimah. Ia begitu berharga.

Ia juga seperti durian, di luar sangat tajam dan keras tapi di dalam sesungguhnya sangat lembut dan manis  keras disini adalah tegas terhadap hal-hal kemaksiatan, tegas terhadap perintah Allah dan Sunnah Rasul serta lembut untuk menjalaninya. Ingat, ya Muslimah itu tidak lemah tapi ia adalah kuat dan lembut.

Terus aku juga merasa nyaman dan aman jika aku berjilbab, karena jilbab ini akan selalu mengingatkanku ketika aku akan berbuat maksiat maka dia secara otomatis akan bilang ‘Zahra kamu tidak malu dengan identitas muslimah yang kamu kenakan ini!’ dan jilbab ini yang akan terus memotivasi diriku agar lebih baik dalam menjalin hubungan secara vertical dan horizontal. Selain itu, kita juga ga akan pernah tau kapan kita akan diambil-Nya sehingga kita harus siap-siap bawa bekal yang banyak. Gimana misalnya kalau kita diambil oleh-Nya dalam keadaan kita belum menutup aurat kita? Naudzubillah min dzalik. Semoga kita meninggal dalam keadaan baik yaitu khusnul khotimah.

Oow,, gitu ya ternyata ada perintah-Nya, aku baru ngeh, kirain orang-orang itu pake jilbab buat trend-trend an ajah atau ikut aliran tertentu..iih kan serem kalau ikut aliran-aliran ga jelas gitu. Sambil mengangguk-angguk dan Sinta diam sejenak menatap Zahra.

Sinta mengembangkan senyumnya, dalam hati ia berdo’a Ya Allah, Yang melembutkan hati, lembutkan lah hati sahabatku ini dan bukakanlah pintu hidayah baginya. Semoga pertemuan kita yang tidak sengaja dan obrolan kita ini dapat menyadarkannya. Aamiin.

“Eh,, terus Sin, gimana kamu? Kapan mau menyusul aku mengenakan jilbab?” Tanya Zahra membuyarkan lamunannya.

“Ehhh.. itu dia Zah, aku belum siap,, lha wong aku masih kayak gini? Aku harus menjilbabi hati dulu nih.. tapi belum ketutup-tutup mpe sekarang” jawab Sinta sambil tertawa.

Sekali lagi Zahra tersenyum penuh makna.

“Kenapa sih Zah, kamu tuh senyum terus ketika aku Tanya. Emang kamu ga sebel ya aku Tanya-tanya ini itu?”

“ Karena senyum ini yang akan menguatkanku, menguatkanku untuk menjawab setiap pertanyaan yang akan orang lain berikan, senyum yang menandakan bahwa aku itu bukan musuh mu dan aku adalah saudaramu”

“Belum siap berjilbab karena masih kayak gini, itu bukan alasan yang bisa dibenarkan sebenarnya. Lalu kenapa hati harus dijilbab i?? justru itu hal-hal yang salah kaprah selama ini. Hati itu seharusnya harus selalu dan tetap dibuka terhadap ilmu-ilmu, nasihat-nasihat yang baik biar hidayah Allah itu mudah masuknya.

Dan yang seharusnya dijilbabi itu adalah seluruh tubuh kita kecuali muka dan telapak tangan.

Semoga Allah segera menunjukkan jalan yang benar dan membukakan pintu hati hidayah kepada kita.

Aamiin. Zahra dan Sinta serentak mengucapkan itu.

Oia, Sin, ini udah jam lima lebih aku harus segera pulang.. kapan2 kita bisa lanjutin diskusi ini ya.

“Assalamu’alaykum wr wb..”
Wa’alaykumsalam wr. Wb.

No comments:

Post a Comment