Monday, March 23, 2009

KOMITMENkah kita terhadap WAKTU??


Ada sebuah cerita bagus dari seorang raja di salah satu kota, Anthony de Mello, yang akan mengadakan pesta bersama rakyatnya. Sebagai bentuk kebersamaan, setiap keluarga diharapkan membawa sebotol anggur untuk dituangkan dalam satu tempat hingga setelah terkumpul semua, akan diminum bersama-sama. Satu demi satu keluarga menuangkan sebotol anggur yang dibawanya ditempat yang telah disediakan panitia.

Setelah semuanya berkumpul, raja kemudian mengungkapkan maksud diadakannya pesta tersebut dan sebagai bentuk syukur atas panen yang baru dilaksanakan. Anggur yang terkumpul itu merupakan simbol kebersamaan bahwa dalam keadaan apapun masyarakat harus tetap bersatu. Sebagai tanda dibukanya acara tersebut, maka raja dan perdana mentri bersulang dari anggur yang diambil dari penampungan anggur yang terkumpul tadi. Betapa kagetnya raja dan perdana mentri karena anggur tersebut rasanya hambar dan agak asin. Raja marah dan ingin mengetahui siapa yang merusakkan acara tersebut dengan meletakkan air teh atau air biasa ke dalam penampungan angggur.

Tim penyelidik kasus ini ternyata menemukan suatu fenomena bahwa masing-masing orang berpikir, “kalau aku memasukkan sebotol air putihsedikit saja ke dalam tong tersebut, pasti tidak akan merubah apa-apa, apalagi tongnya sangat besar dan bergalon-galon. Apalah arti sebotol air biasa jika dimasukkan ke dalam tong tersebut?” Rupanya tidak satu orang saja yang berpikiran seperti itu. Hampir semua penduduk yang membawa botol berpikiran seperti itu dan tong itu pun akhirnya sebagian besar berisi air putih atau teh.

Nah,, setelah baca cerita diatas, pelajaran ato hikmah apa yang dapat dipetik??

Pelajaran yang dapat diambil adalah Persoalan WAKTU. Ketika janji untuk hadir dalam sebuah pertemuan sudah ditetapkan, hal itu menunjukkan seberapa besar komitmen terhadap pertemuan tersebut dan harga yang harus dibayar. Jika seseorang datang terlambat dalam suatu rapat, misalnya karena menyangka toh cuma dia sendiri yang datang terlambat, pasti tidak akan berpengaruh pada jalannya rapat . akan tetapi, pada kenyataannya tidak dia sendiri yang berprasangka demikian, melainkan semua peserta rapa t yang diundang. Akibatnya rapat jadi molor. Sayang sekali kan, waktu tidak dapat dimanfaatkan dan kesempatan yang ada jadi terbuang sia-sia hanya untuk saling tunggu menunggu.

Waktu merupakan inti perputaran dunia. Waktu selalu bergerak maju dan tak kan mungkin mundur dengan volume tetap. Waktu merupakan catatan sejarah seseorang dan waktu adalah kesempatan.

Betapa berharganya waktu hingga John C. Maxwell menulis dalam bukunya Today Matters seperti ini:
Untuk mengetahui nilai satu tahun … tanyakanlah
Kepada murid yang gagal ujian akhir
Untuk mengetahui nilai satu bulan … tanyakanlah
Kepada ibu yang bayinya lahir prematur
Untuk mengetahui nilai satu minggu … tanyakanlah
Kepada editor sebuah majalah mingguan
Untuk mengetahui nilai satu hari … tanyakanlah
Kepada buruh harian yang mempunyai enam orang anak
Untuk mengetahui nilai satu menit … tanyakanlah
Kepada kekasih yang sedang menantikan waktu berjumpa
Untuk mengetahui nilai satu detik … tanyakanlah
Kepada orang yang selamat dari kecelakaan
Untuk menanyakan nilai satu milidetik … tanyakanlah
Kepada peraih medali perak olimpiade.

Dikutip dari buku “Fulfilling life
Karya Parlindungan Marpaung

No comments:

Post a Comment