Thursday, October 8, 2009

Mahalnya Sebuah Ilmu

Alkisah, ada sebuah keluarga miskin yang tinggal di tepi kota. Suatu hari setelah berembug dengan istrinya, sang kepala keluarga tsb sebut saja si Fulan, pergi merantau ke kota, dan dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga kaya raya. Setelah beberapa tahun bekerja si Fulan berniat pulang. Karena kerajinan, keramahan dan kejujuran Fulan, keluarga itu memberinya bekal 3 peti kotak emas.

Dalam perjalanan pulang, Fulan bertemu seseorang yang hendak meminta satu kotak emasnya, Fulan setuju asalkan orang tadi mau memberinya satu ilmu padanya. Maka berkatalah orang tadi “Berjalanlah kamu ke depan dan jangan menoleh lagi.” Si Fulan pun berjalan lagi seraya menyerahkan satu kotak emas.

Dengan mantap si Fulan melangkah lurus ke depan, walaupun ada beberapa halangan, sampailah ia berada di tepi sebuah hutan dan bertemu seseorang. Singkatnya mereka setuju untuk barter. Si Fulan menyerahkan 2 kotak emas sedang orang tadi memberinya 2 ilmu kepada Fulan. Orang tadi berkata “Janganlah engkau mencampuri urusan orang lain, jika tidak dimintai tolong.” Yang ke-2 “Berfikirlah baik-baik sebelum bertindak.” Jadi habislah 3 peti uang emas Fulan.

Malam tiba, si Fulan kemalaman di hutan. Kebetulan ada sepasang bangsawan yang sedang berkemah di situ, si Fulan disuruh masuk ikutan makan dengan mereka. Saat Fulan sedang makan, pasangan itu meninggalkannya. Tiba-tiba si Fulan mendengar suara wanita yang memilukan seperti tengah disiksa. Tapi Fulan teringat ilmunya yang ke-2: “Janganlah engkau mencampuri urusan orang lain…” Maka Fulan pun mengurungkan niatnya untuk menolong wanita tadi. Selesai makan Fulan dipanggil bangsawan tadi dan mereka berkata: “wahai Fulan, belum pernah ada orang yang seperti kamu, kamu tidak mencampuri urusanku dengan istriku, maka terimalah sekarung emas ini”.

Esoknya Fulan berangkat melangkah lagi. Sesampainya di pekarangan rumahnya dia melihat istrinya bersama seorang pemuda. Seketika Fulan marah dan siap menghunus pedang siap membunuh orang itu. Lagi-lagi teringatlah ia akan ilmunya yang ke-3: “Berfikirlah dahulu sebelum bertindak”. Lalu si Fulan menemui istrinya, ternyata pemuda itu anaknya yang dulu masih kecil. Akhirnya keluarga itu bahagia beserta sekarung emas yang di dapatnya dengan ilmu.

Hal ini menunjukkan betapa besarnya dan mahalnya sebuah ilmu. Maka kita yang masih mempunyai kesempatan ini marilah kita gunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencari ilmu, terutama ilmu agama, karena hanya itulah yang dapat menyelamatkan kita dari akhirat nanti.

Rasulullah bersabda: “siapa mau dunia hendaklah dengan ilmu, siapa mau akhirat hendaklah dengan ilmu, siapa mau dunia dan akhirat hendaklah dengan ilmu.”

Wallahu a’lam bishowab

No comments:

Post a Comment